Ronaldo Nazário, salah satu ikon terbesar dalam dunia sepak bola, dikenal tidak hanya karena keahliannya yang luar biasa di lapangan, tetapi juga gaya hidupnya yang unik dan penuh warna di luar lapangan. Sewaktu membela Real Madrid era Galacticos, Ronaldo ialah bagian dari skuad bintang yang terdiri dari pemain-pemain top dunia seperti Luis Figo, David Beckham, dan Zinedine Zidane. Namun, selain pencapaiannya yang cemerlang, gaya hidup dan kebiasaan berpesta Ronaldo di luar lapangan juga sering kali mencuri perhatian publik dan memicu kontroversi.

Rutinitas Pesta Ronaldo Selama di Madrid
Selama masa-masa gemilangnya di Real Madrid, Ronaldo menjadi terkenal dengan kebiasaannya yang tak biasa setelah pertandingan. Salah satu rutinitas yang paling dikenal adalah kebiasaannya terbang ke Paris setelah bermain, menghabiskan malam berpesta, dan kemudian kembali ke Madrid untuk sesi latihan pagi. Ronaldo sendiri mengungkapkan bahwa ini adalah kebiasaan yang sudah dilakukannya berkali-kali tanpa mempengaruhi penampilannya di lapangan.
Dalam wawancara dengan Charla Podcast, yang dikutip oleh Cadena SER, Ronaldo mengungkapkan, “Saya hadir di semua pesta itu. Saya bermain pada hari Sabtu, lalu langsung terbang ke Paris. Saya habiskan hari Minggu di sana dan pergi ke pesta pada malam harinya.” Keesokan harinya, setelah seharian berpesta, Ronaldo kembali terbang ke Madrid pada pukul 7 pagi dan tiba sekitar pukul 9 pagi, sebelum akhirnya mengikuti sesi latihan yang dimulai pukul 10 pagi. Meskipun kebiasaan ini terdengar luar biasa, Ronaldo tetap mampu tampil maksimal di lapangan, menunjukkan bahwa dia bisa menyeimbangkan kehidupan malamnya dengan karier sepak bolanya yang sukses.
Vampeta dan Cerita Pesta di Inter Milan
Tidak hanya saat di Real Madrid, Ronaldo juga dikenal dengan kebiasaan berpesta yang sangat liar saat masih membela Inter Milan. Salah satu momen ikonik dalam kehidupan malam Ronaldo adalah saat dia berbagi rumah dengan rekan setimnya yang juga berasal dari Brasil, Vampeta. Ronaldo mengungkapkan kisah lucu tentang bagaimana Vampeta menghabiskan koleksi 100 botol anggur miliknya dalam waktu dua minggu.
Saya memiliki gudang anggur dengan 100 botol, dan vampeta selalu di rumah saat saya ke brazil kemudian vampeta menghabiskan semua anggur di gudang itu dalam waktu dua minggu,” kenang Ronaldo. “Dia membuka peti anggur lainnya hingga menemukan sebuah botol spesial, yaitu anggur tahun 1976 yang saya beli di Paris dengan harga €10.000. Vampeta dan teman-temannya membuka botol itu dan menuangkan anggur ke dalam gelas plastik. Dia bahkan menambahkan es karena katanya anggur itu terlalu hangat.” Cerita ini semakin memperkuat reputasi Ronaldo sebagai pribadi yang menikmati kehidupan malam dan pertemuan sosial yang meriah.
Kerja Keras di Tengah Gaya Hidup yang Sibuk

Meskipun sering terlibat dalam kehidupan malam yang penuh pesta, Ronaldo tidak pernah melupakan pentingnya kerja keras dan dedikasi terhadap kariernya. Dia selalu menegaskan bahwa meski dia memiliki kebiasaan bersenang-senang, dia tetap disiplin dalam berlatih dan berusaha meningkatkan kemampuannya sebagai pemain.
“Awalnya saya belum mengerti apa yang harus saya dilakukan untuk bisa menjadi pemain yang hebat, oleh karena itu, saya melakukan semua yang diajarkan kepada saya,” ujarnya. Ronaldo juga mengungkapkan bahwa untuk mencapai puncak dalam sepak bola, seseorang harus terus berkembang dalam aspek teknis, taktis, dan fisik. “Banyak orang bilang bawha saya di anugrahi kuat fisik. Tapi saya banyak berlatih, tidak ada yang bisa mencapai level itu dengan cepat tanpa latihan,” tambahnya. Meskipun gaya hidup sosialnya sangat aktif, Ronaldo memastikan bahwa dia tetap disiplin dalam menjalani rutinitas latihan.
Perubahan Gaya Hidup Setelah Pensiun
Setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional, gaya hidup Ronaldo mengalami perubahan besar. Kini, ia lebih fokus pada bisnis, terutama dengan kepemilikannya atas klub sepak bola Real Valladolid di Spanyol. Namun, masa-masa tersebut tidak luput dari kontroversi, terutama terkait dengan kritik dari penggemar Valladolid.
Saat ini, Valladolid tengah berjuang di dasar klasemen La Liga, dengan selisih 11 poin dari zona aman. Fans pun mulai melontarkan protes, menuntut perubahan dalam kepemimpinan klub dan lebih banyak perhatian dari Ronaldo sebagai pemilik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Ronaldo memiliki karier yang gemilang di lapangan, tantangan baru muncul ketika dia beralih ke dunia kepemilikan klub, yang memerlukan perhatian dan strategi yang lebih mendalam.
Kesimpulan: Warisan yang Beragam dari Era Galacticos
Masa-masa Ronaldo di Real Madrid selama era Galacticos adalah salah satu bab penting dalam sejarah sepak bola. Karirnya yang penuh prestasi dipadukan dengan kehidupan malam yang penuh warna, menjadikannya sosok yang tak hanya dikenal di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Meskipun kebiasaan berpesta Ronaldo, terutama perjalanan malamnya ke Paris, menjadi legenda, yang tidak kalah penting adalah komitmennya untuk berlatih dan menjadi pemain yang lebih baik.
Kini, sebagai pemilik klub, Ronaldo menghadapi tantangan yang berbeda, namun warisan dari perjalanan karir dan gaya hidupnya tetap menjadi bagian dari cerita besar dunia sepak bola.